Ikhlas dalam beramal ibadah dan amal soleh adalah melakukan suatu amal kebaikan, dan dalam melaksanakannya ditujukan semata-mata untuk Allah. Al Quran menyuruh kita ikhlas.
Perhatikan firman-Nya sbb :
Rasulullah SAW mengingatkan, ”Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari redha Allah semata-mata.”
(HR Abu Dawud dan Nasa’i).
Imam Ali ra juga berkata, ”Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan fikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.”
Kendati bersimbah peluh, menghabiskan tenaga, menguras fikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Allah.
Maka, sangat rugi orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan.
Ikhlas bererti kita tidak memanggil siapa pun selain Allah SWT untuk menjadi saksi atas perbuatan kita.
Ikhlas akan membuat jiwa menjadi bebas, merdeka, tidak dibelenggu pengharapan akan pujian, tidak haus akan imbalan. Hati menjadi tenang kerana ia tidak mengharapkan penghargaan ataupun imbalan dari makhluk.
Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidupnya, kerana orang yang tidak ikhlas banyak berharap pada makhluk yang lemah.
Imbalan dari manusia tidak ada apa-apanya dibanding imbalan dari Allah SWT.
Perhatikan firman Allah SWT dlm surah An-Nisa [4] ayat 146 :
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allahdan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
Subahanallah, susahnya kita untuk menjaga hati dalam mencari keihklasan kepada Allah. Sesungguhnya Allah hanya memandang hati kita yang betul-betul ikhlas mengerjakan ibadah dan memuji-muji-Nya.
Sama-samalah kita berusaha dalam menjaga hati masing-masing agar kita sentiasa dijauhkan dari perasaan riak terhadap perkara yang kita lakukan.
Semoga Allah menyucikan hati kita dari sikap-sikap takabur.
0 comments:
Post a Comment